Bahan bakar motor atau lebih dikenal dengan sebutan BBM memang merupakan barang yang paling penting perananannya di kehidupan sehari-hari dan katanya dipastikan akan naik tahun 2014.
Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menyarankan besaran kenaikan harga BBM bersubsidi mencapai Rp 2.000 per liter. Kurang dari itu, kenaikan BBM hanya akan memicu pergolakan di masyarakat tanpa membuahkan hasil.
"Ini sedang didiskusikan. Ada banyak variasi, tetapi menurut saya, kalau sudah naik, ya jangan Rp 500 karena tidak ada pengaruhnya. Artinya, respons masyarakat (atas kenaikan) Rp 500, Rp 1.000, sampai Rp 2.000 barangkali mungkin sama. Maka dari itu, menurut saya, lebih baik Rp 2.000. Itu akan memberikan napas baru atau ruang fiskal yang baru untuk APBN ini agar bisa disalurkan ke yang lain," ujarnya, Senin (1/9/2014).
Menurut dia, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah tidak bisa ditawar lagi. Hal ini pun harus sesegera mungkin dilakukan. Bila perlu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersedia menyesuaikan harga BBM bersubsidi pada September ini.
Sumber Referensi : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/09/01/170012026/.Harga.BBM.Bersubsidi.Harus.Naik.Secara.Langsung.Rp.2.000.Per.Liter.